Fakta.id

2 Contoh Best Practices Terlengkap dan Pengertiannya

Mendy - 15-08-2023 05:31
2 Contoh Best Practices Terlengkap dan Pengertiannya
2 Contoh Best Practices Terlengkap dan Pengertiannya

Contoh Best Practices adalah contoh dokumen tentang pengalaman terbaik guru dalam menggunakan metode pembelajaran tertentu, sehingga tercapai hasil yang sesuai.

Contents [ Buka ]

Bagi Anda yang berprofesi sebagai guru, mungkin sudah familiar dengan istilah Best Practices. Bisa dibilang Best Practices ini akan menjadi dokumen yang berpengaruh terhadap pengembangan seorang guru. Ada banyak contoh Best Practices guru yang bisa dijadikan referensi penyusunan.

Pasalnya hingga kini masih banyak sekali guru yang belum bisa menyusun dokumen Best Practices secara baik dan benar sesuai dengan aturan atau format yang ada. Tentunya hal ini menjadi kendala tersendiri bagi guru untuk bisa lebih mengembangkan potensinya.

Ada baiknya setiap guru memahami dulu apa arti dari Best Practices sebelum membuatnya beserta fungsinya dan tips menyusun dokumen Best Practices. Dengan begitu nantinya dokumen yang akan terbentuk sesuai dengan aturan yang ada.

Memahami Pengertian Best Practices

Sebelum belajar tentang contoh Best Practices, terlebih dulu pahami dulu terkait definisi dari Best Practices ini.

Sebagaimana sedikit gambaran Best Practices sebelumnya, bisa dibilang Best Practices adalah dokumen yang isi di dalamnya menjelaskan tentang pengalaman terbaik seorang guru selama proses menjalankan tugas pokoknya.

Bisa dibilang Best Practices ini merupakan jenis dokumen ilmiah dibuat dengan bukti metode kerja yang sudah dilakukan. Best Practices akan menggambarkan keunggulan dari pengalaman terbaik guru tersebut.

Adapun tugas pokok guru yang bisa dimasukkan ke dalam penyusunan dokumen Best Practices ini adalah seperti perencanaan, pelaksanaan, penilaian, pelatihan, serta bimbingan pembelajaran. Keberhasilan dalam mengatasi permasalahan di sekolah juga bisa dimasukkan dalam Best Practices.

Contoh Best Practices Bahasan Isi

Agar pembaca lebih memahami konsep penulisan Best Practices, berikut di bawah ini ada contoh penulisan Best Practices yang benar dengan mencantumkan Bab 3 saja atau isi bahasan utamanya:

1. Penggunaan Quizizz Sebagai Metode Belajar Kuis Interaktif Siswa

Kondisi:

Siswa kelas X SMA Harapan Bangsa memiliki jadwal jumlah mata pelajaran yang cukup padat setiap harinya. Selain itu metode pembelajaran siswa kelas X saat ini dinilai kurang interaktif dengan guru. Alhasil proses pembelajaran jadi terasa membosankan.

Tak hanya itu, siswa kelas X jadi kurang bisa menyerap semua mata pelajaran yang diberikan secara maksimal. Hanya sekitar 75% mata pelajaran bisa terserap dengan baik. Metode yang diterapkan oleh setiap guru selama ini hanya penyampaian materi dan didukung oleh tugas.

Metode ini dinilai kurang maksimal karena tidak adanya kesan interaktif antara siswa dan guru. Pembelajaran dengan kondisi seperti ini tentu bukan yang diharapkan karena sangat tidak efektif.

Kesulitan yang Harus Dihadapi:

Dari sisi siswa, kesulitan yang harus dihadapi berdasarkan kondisi pembelajaran tersebut tentunya sangat berkaitan dengan proses belajar di sekolah. Siswa dituntut untuk menguasai semua kata pelajaran meskipun prosesnya terasa membosankan dan cenderung melelahkan pikiran.

Selain itu siswa ternyata banyak yang hanya bisa fokus menguasai satu atau dua mata pelajaran saja berdasarkan pemahaman yang didapatkan dari proses pembelajaran di sekolah.

Sedangkan dari sisi guru, kesulitan yang dihadapi tentunya harus memikirkan bagaimana agar setiap mata pelajaran yang disampaikan oleh guru akhirnya bisa ditangkap oleh murid. Selanjutnya kesulitan yang dihadapi oleh guru juga berkaitan dengan sedikitnya waktu.

Para guru hanya mendapatkan beberapa kali pertemuan saja karena harus membagi waktu dengan banyaknya mata pelajaran yang harus tetap diajarkan.

Solusi:

Karena banyaknya permasalahan atau kesulitan yang muncul akibat metode belajar yang tidak efektif dan interaktif ini, maka salah satu solusi terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan media belajar yang lebih interaktif.

Dalam hal ini media yang digunakan adalah Quizizziz. Quizizz menampilkan berbagai fitur yang menyenangkan untuk proses pembelajaran. Quizizz bisa diakses oleh semua siswa untuk berbagai mata pelajaran.

Dari sisi siswa, pembelajaran akan lebih menyenangkan dengan Quizizz karena fitur di dalamnya yang menyenangkan dan tidak membosankan. Sedangkan dari sisi guru juga akan sangat dikudahkan karena bisa sekaligus melakukan perangkingan di dalam aplikasi.

Tak hanya itu, aplikasi Quizizz juga sangat efektif untuk pembelajaran karena setiap siswa bisa mendapatkan soal yang berbeda dalam materi dan mata pelajaran yang sama.

Refleksi:

Dari solusi yang dipilih untuk proses pembelajaran siswa menggunakan aplikasi Quizizz, dapat dilihat perkembangan minat dan semangat siswa dalam belajar di kelas. Motivasi belajar untuk setiap mata pelajaran jadi meningkat secara merata dan seimbang.

Tak hanya berpengaruh dalam hal semangat belajar, nilai-nilai siswa pun jadi lebih meningkat untuk semua mata pelajaran. Setiap guru pun jadi punya waktu yang lebih berkualitas untuk menyampaikan pelajaran meski hanya dengan waktu yang singkat.

2. Praktik Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi) Pada Proses Mengatasi Masalah Belajar Siswa

Lokasi Sekolah:

SMAN 1 Bandung

Tujuan Capaian:

Memanfaatkan model PjBL (Project Base Learning) untuk mengembangkan keterampilan siswa menggunakan cat poster.

Tingkatan Kelas:

XI IPA 1 SMAN 1 Bandung

Penulis:

Sri Hartiati, S.Pd

Situasi

Murid kelas XI IPA 1 SMAN 1 Bandung masih memiliki kepercayaan diri yang kurang dalam mengukur seberapa jauh penyerapan materi yang disampaikan untuk mata pelajaran seni rupa. Sekitar 85% siswa tidak bisa mengungkapkan pendapat terkait penyerapan materi.

Itulah mengapa sistem pembelajaran yang diimplementasikan masih berupa metode LOTS. Dampak dari penggunaan metode ini adalah kurangnya kemampuan siswa dalam menggunakan cat poster selama masa praktikum. Untuk itu dibutuhkan metode yang inovatif agar kemampuan siswa bisa berkembang.

Tantangan

Tantangan yang dihadapi guru dan siswa di sini berbeda. Tantangan bagi guru berkaitan dengan perencanaan metode serta media variasi yang harus digunakan. Sedangkan tantangan untuk pihak siswa adalah berkaitan dengan pembinaan aktivitas belajar selama proses belajar berlangsung.

Aksi

Mengatur pola sedemikian rupa untuk memetakan kemampuan setiap siswa dalam setiap praktikum yang memanfaatkan cat poster. Kemudian disusul dengan pengamatan mendalam terkait sebab hasil karya siswa dinilai rendah.

Selanjutnya harus dicari solusi yang tepat dengan strategi yang relevan sebagaimana faktor yang ditemukan dari rendahnya kualitas hasil praktikum siswa. Siswa harus tetap dimotivasi agar lebih percaya diri dalam menuangkan ide kreatifnya berbentuk media gambar.

Selain itu siswa juga harus didukung dengan bermacam video referensi yang membuat kemampuan semakin berkembang karena secara langsung melihat praktik pembuatan media praktikum sesuai materi yang diajarkan.

Refleksi

Penggunaan media belajar berupa video praktikum yang dilihat langsung oleh siswa terbukti dapat membuat siswa semakin baik dalam penyerapan materi. Dari segi hasil pun gambar siswa yang menggunakan cat poster jadi terlihat lebih menarik dan punya nilai seni tersendiri.

Dengan hasil baru yang memuaskan, kini siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Bandung semakin percaya diri dalam menuangkan ide kreatifnya ke dalam praktikum pembelajaran seni sesuai materi.

Contoh Best Practices bahasa Indonesia di atas hanya penggalan dari Bab isi dokumen Best Practices yang berkaitan langsung dengan proses pembelajaran siswa. Sudah tertulis jelas metode yang dibahas dalam Best Practices tersebut beserta hasil dan dampak yang diperoleh.

Editor: Jinan Vania Barizky