Fakta.id

Penilaian Otentik Adalah: Definisi, Jenis dan Penjelasannya

Mendy - 16-08-2023 05:44
Penilaian Otentik Adalah: Definisi, Jenis dan Penjelasannya
Penilaian Otentik Adalah: Definisi, Jenis dan Penjelasannya

Penilaian otentik adalah jenis penilaian yang didasarkan pada tugas nyata yang berkaitan dengan kehidupan atau kegiatan harian siswa. Penilaian otentik mengandalkan peran penuh siswa.

Contents [ Buka ]

Bagi Anda yang berprofesi sebagai seorang guru, mungkin sudah sangat familiar dengan yang namanya penilaian otentik. Penilaian otentik adalah salah satu jenis penilaian yang dilakukan oleh guru terhadap muridnya secara lebih nyata atau penilaian kompetensi yang langsung terpantau.

Penilaian otentik berbeda dengan tes biasa yang mungkin tidak punya keterkaitan dengan keterampilan dalam hidup sehari-hari. Penilaian otentik secara langsung melibatkan siswa sebagai komponen paling penting selama penilaian berlangsung.

Penilaian otentik ini bisa dibuat secara individu oleh guru yang bersangkutan atau bisa juga guru membentuk tim untuk membuat penilaian otentik. Dalam penilaian ini siswa dimaksudkan dapat menjalankan proses belajar dengan baik karena paham tentang kriteria penilaian yang akan didapat.

Pengertian Penilaian Otentik Adalah?

Jika dilihat secara definisi bahasanya, otentik sendiri memiliki makna asli atau nyata. Sehingga penilaian otentik bisa didefinisikan secara singkat sebagai sebuah penilaian nyata yang secara langsung melibatkan siswa untuk mengaplikasikan keterampilannya.

Dalam penilaian otentik ini, nantinya siswa harus bisa mendemonstrasikan sekaligus mengekspresikan segala pengetahuannya di sekolah menjadi nyata. Sebagaimana jenis penilaian yang lain, penilaian otentik ini memiliki kriteria tertentu untuk menghasilkan nilai.

Kriteria yang lebih ditekankan pada jenis penilaian ini adalah soal keterampilan dan keterlibatan siswa dalam mendapatkan kesempatan nilai pembelajaran yang baik.

Jenis-jenis Penilaian Otentik

Teknik penilaian otentik dalam praktiknya terdiri dari beberapa jenis. Setiap jenis penilaian otentik ini pasti punya konsep yang berbeda-beda, diantara beberapa jenisnya adalah sebagai berikut:

1. Portofolio

Pertama ada jenis penilaian portofolio yang merupakan penilaian dari kumpulan nilai tugas setiap siswa dalam beberapa periode waktu.

Biasanya pada jenis penilaian portofolio ini terdapat beberapa nilai tugas belajar, diantaranya ada komunikasi, menulis, cara berpikir, pemahaman, pemecahan masalah, hingga cara pandang siswa terhadap dirinya sebagai seorang pelajar.

Adapun setiap tugas yang diberikan pada jenis penilaian portofolio ini berkaitan erat dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dalam mengerjakan tugas-tugas portofolio ini siswa diharapkan punya kreativitas yang tinggi.

Nantinya penilaian portofolio ini dikumpulkan dalam bentuk karya-karya nyata yang kreatif dari setiap siswa untuk mata pelajaran tertentu.

2. Proyek

Selanjutnya ada jenis penilaian proyek yang sedikit berbeda dengan penilaian portofolio. Untuk penilaian proyek ini setiap tugas yang diberikan pada siswa lebih berfokus pada tugas kelompok.

Adanya tugas kelompok pada penilaian proyek ini juga ditujukan agar terdapat proses akomodasi dari berbagai perbedaan minat bakat serta cara belajar setiap siswa yang ada di dalamnya.

Sebagaimana definisinya, penilaian proyek ini berkaitan dengan tugas nyata dari kehidupan sehari-hari dan tugasnya harus diselesaikan dengan batasan waktu tertentu. Umumnya tugas proyek ini akan diberikan guru pada tiap akhir bab atau tema pelajaran.

Sedangkan isi kriteria tugas proyek ini umumnya adalah seperti perencanaan, mengumpulkan data, mengelola, menganalisa hingga proses menyajikan data. Tugas proyek untuk penilaian otentik proyek ini memang akan sangat berpengaruh pada peningkatan partisipasi siswa.

Itulah mengapa tugas penilaian proyek ini juga sangat bagus diterapkan untuk penilaian otentik terhadap seluruh siswa yang terlibat dalam kelas.

3. Jurnal

Dalam penilaian otentik juga terdapat jenis penilaian jurnal yang merupakan jenis penilaian berbentuk tugas karya tulis untuk semua siswa. Adapun isi dari karya tulis yang harus dibuat siswa ini adalah setiap pembelajaran yang sudah didapatkan selama belajar di kelas.

Karya tulis jurnal ini juga bisa berbentuk topik pokok atau rangkuman dari setiap pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya.

Komponen yang juga tak boleh terlupakan dalam jurnal adalah penggambaran perasaan siswa saat belajar pelajaran tersebut, kesulitan serta keberhasilan apa saja yang telah diraih selama belajar pelajar tersebut, serta harapan siswa untuk pembelajaran kedepannya.

4. Kinerja

Terakhir ada bentuk penilaian otentik kinerja. Penilaian jenis ini lebih berfokus pada pengamatan yang dilakukan untuk melihat kinerja siswa guna menetapkan seberapa jauh tingkatan pencapaian dari kemampuan siswa tersebut.

Contoh aspek penilaian kinerja ini adalah seperti keterampilan berpidato yang ditujukan untuk menilai seberapa baik kemampuan siswa dalam berbahasa di depan umum. Penilaian terhadap keterampilan berbahasa dan berbicara ini juga bisa diwujudkan dengan tugas diskusi atau sejenisnya.

Selain itu penilaian kinerja nyata juga bisa dilakukan dengan menugaskan siswa untuk melakukan penilaian terhadap dirinya sendiri.

Ciri Khas Penilaian Otentik

Dari berbagai jenis penilaian otentik yang sudah disebutkan di atas, paling tidak Anda sudah cukup paham bahwa penilaian otentik adalah bagian dari penilaian yang penting. Namun tahukah Anda apa saja ciri-ciri dari penilaian otentik? Jika belum tahu, berikut ini bisa disimak beberapa ciri-cirinya:

Mengukur Seluruh Aspek

Penilaian otentik berbeda dengan penilaian umum yang biasanya terfokus hanya pada aspek tertentu saja. Penilaian otentik harus bisa mengukur semua jenis aspek, baik itu kinerja, produk atau hasil pembelajaran.

Maka tiap proses pembelajaran yang dilakukan dan sedang menggunakan penilaian otentik, maka setiap kinerja hingga hasil belajar siswa harus diukur dan dinilai dengan baik.

Pelaksanaan Sejak dan Usai Proses Belajar

Penilaian otentik ini dilakukan sejak proses pembelajaran dilakukan hingga pembelajaran tersebut berakhir. Untuk menerapkan penilaian otentik, maka seorang guru harus bisa menilai setiap kompetensi dan kemampuan siswa selama proses pembelajaran tersebut berlangsung.

Selain itu setiap proses pembelajaran usai penilaian otentik harus tetap dilanjutkan dengan menilai dampak atau hasil dari pembelajaran yang dijalani oleh setiap siswa tersebut.

Memanfaatkan Berbagai Cara dan Sumber Penilaian

Melakukan penilaian terhadap peserta didik memang seharusnya tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Untuk bisa mempraktekkan penilaian otentik, maka seorang guru harus menyiapkan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan aspek penilaian otentik.

Selain itu guru juga harus menggunakan berbagai macam sumber yang bisa menggambarkan informasi penilaian sehingga guru nantinya bisa menilai penguasaan kompetensi siswa sesuai dengan kenyataan yang ada.

Tidak Mengandalkan Tes Sebagai Satu-satunya Alat Pengumpulan Nilai

Umumnya ujian atau tes adalah salah satu metode untuk mendapatkan nilai dari aspek penilaian. Namun pada metode penilaian otentik adalah metode yang tidak hanya mengandalkan tes sebagai satu-satunya sumber nilai.

Penilaian otentik harus dilakukan secara komprehensif sehingga tidak boleh hanya mengacu pada satu jenis tes saja. Guru harus menggunakan banyak alat nilai untuk bisa melakukan penilaian otentik yang lebih lengkap dan lebih luas tentunya.

Tugas Harus Mencerminkan Keseharian

Karena sifat harus nyata, maka penilaian otentik memang sudah seharusnya mencerminkan kehidupan sehari-hari siswa. Dalam hal ini setiap tugas yang diberikan guru harus punya keterkaitan dengan kegiatan harian siswa secara langsung.

Setiap siswa harus mengerjakan tugas yang menceritakan pengalaman kegiatan sehari-hari atau tugas yang mencerminkan bagian hidup dari siswa tersebut. Dengan begitu setiap guru jadi bisa menilai secara lebih nyata pada setiap siswa.

Penilaian otentik adalah jenis penilaian yang jauh lebih kredibel digunakan karena penilaian ini secara langsung menyentuh kegiatan atau pengalaman nyata dari setiap peserta didik. Seorang guru harus bisa melakukan penilaian otentik secara profesional untuk mendapatkan nilai siswa yang lebih nyata.

Editor: Jinan Vania Barizky