Fakta.id

Apa yang Dimaksud dengan Penilaian Autentik? Ini Jawabannya

Mendy - 16-08-2023 08:59
Apa yang Dimaksud dengan Penilaian Autentik? Ini Jawabannya
Apa yang Dimaksud dengan Penilaian Autentik? Ini Jawabannya

Penilaian autentik merupakan sebuah penilaian secara menyeluruh untuk mengetahui kesiapan peserta didik, serta hasil dari proses belajar secara utuh.

Contents [ Buka ]


Penilaian autentik adalah bentuk penilaian yang di dalamnya melibatkan berbagai jenis pengukuran, dimana hasilnya ini bisa menjadi cerminan mengenai kompetensi, prestasi, motivasi serta sikap dari peserta didik.

Penilaian ini mencakup beberapa nilai diantaranya yaitu ranah pengetahuan sikap dan keterampilan. Awalnya jenis penilaian ini diperkenalkan oleh Grant Winggins yaitu pada tahun 1990.

Melalui penilaian ini maka bisa menjadi tolak ukur untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki secara langsung atau bisa juga menunjukkan produk yang telah dibuatnya. Maka dari itu, penilaian ini dilakukan oleh guru dengan melihat kinerja siswanya secara langsung.

Pengertian Penilaian Autentik

Untuk memahami lebih dalam mengenai penilaian ini tentu penting sekali untuk memahami pengertian atau definisinya. Jadi pengertian dari penilaian ini sebuah yaitu jenis penilaian yang dilakukan secara terintegrasi dengan pembelajaran tertentu.

Penilaian ini juga menjadi hasil evalusia yang bisa menjadi gambaran hasil dari kegiatan belajar siswa dalam hal sikap (afektif), pengetahuan (kognitif) dan juga keterampilan (psikomotor).

Dengan penggunaan teknik yang tepat maka pembelajaran siswa bisa mencapai tujuan yang ingin dicapai. Menurut Winggins, penilaian ini menjadi salah satu usaha pemberian tugas yang disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi pada saat kegiatan pembelajaran pada siswa.

Hal tersebut bisa meliputi kegiatan meneliti, menyimak, merevisi, menganalisis, bekerjasama dalam grup menulis dan juga menjelaskan setiap permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari yang disampaikan secara lisan dan lain-lain.

Selaras dengan John Mueller yang berpendapat bahwa penilaian ini merupakan bentuk penilaian siswa dengan memberikan tugas-tugas di dunia nyata, sehingga bisa menjadi aplikasi yang tepat untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pada saat proses pembelajaran.

Sementara itu menurut American Library Association menyatakan bahwa penilaian ini menjadi salah satu kegiatan evaluasi.

Hal yang menjadi aspek penilaian diantaranya yaitu mengenai sikap, kemampuan, kinerja, motivasi dan juga prestasi siswa pada kegiatan yang telah disesuaikan dengan pembelajaran yang diberikan.

Tujuan Penilaian Autentik


Di dalam kegiatan pembelajaran dan dunia pendidikan, kegiatan penilaian adalah yang sangat penting untuk dilakukan. Tujuan dari dilakukannya kegiatan penilaian ini yaitu untuk mengetahui hasil dari proses belajar yang selama ini didapatkan oleh siswa.

Dengan demikian guru juga bisa mengukur sejauh mana hasil dan kemampuan yang dimiliki oleh siswanya. Selain itu, tujuan dari kegiatan penilaian ini juga bisa mengetahui kelebihan, kekurangan serta bakat dan minat yang terdapat di dalam masing-masing siswa.

Sehingga potensi yang dimiliki oleh siswa bisa dikembangkan dengan baik. Karena sejatinya setiap orang memiliki bakat dan minat yang berbeda-beda, untuk itu sebagai seorang pengajar bisa mengarahkan siswanya untuk mengasah dan memaksimalkan potensi bakat yang dimiliki.

Ciri-Ciri Penilaian Autentik

Ada beberapa ciri dari penilaian ini, diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Autentik

Ciri pertama dari penilaian ini harus dilakukan secara autentik. Jadi dalam pelaksanaannya harus terhindar dari unsur-unsur manipulatif maupun hal-hal lainnya yang bisa mempengaruhi hasilnya. Dalam hal ini guru harus bisa memberikan penilaian secara obyektif dan seadil-adilnya.

2. Belajar tuntas

Konsep dari penilaian yaitu belajar tuntas yang artinya yaitu kegiatan pembelajaran yang dilakukan harus dilakukan secara tuntas.

3. Berdasarkan pada parameter tertentu

Untuk melaksanakan penilaian ini dilakukan berdasarkan pada penggunaan parameter tertentu, jadi prosesnya tidak dilakukan dengan cara yang sembarangan.

4. Menggunakan berbagai jenis cara dan alat penilaian

Dalam prosesnya, penilaian ini juga dilakukan dengan berbagai jenis cara dan alat penilaian yang digunakan.

5. Penilaian berkesinambungan atau terus menerus

Ciri yang terakhir dari jenis penilaian ini yaitu dilakukan secara terus menerus, jadi tidak hanya satu kali tuntas. Penilaian ini akan dilakukan terus berkelanjutan dan berkesinambungan.

Jenis-Jenis Penilaian Autentik

Di dalam buku yang berjudul Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar yang ditulis oleh Abdul Majid, disebutkan bahwa penilaian ini bisa dilakukan atau diterapkan pada beberapa jenis, diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Penilaian kinerja

Penilaian atau pengamatan peserta didik dibutuhkan untuk berbagai jenis konteks, terutama dalam menetapkan tingkat kemampuan yang dimiliki.

Ketika ingin mengetahui kemampuan keterampilan dalam berbahasa dalam aspek keterampilan dalam berbicara, maka guru bisa mendapatkan hasilnya dari berbagai jenis tugas yang diberikan sehingga nantinya bisa dikonversikan ke dalam konteks tersebut.

Contoh tugas yang bisa diberikan bisa berupa berdiskusi, berpidato, wawancara dan bercerita. Dari hal ini maka akan diperoleh hasil yang utuh mengenai keterampilan berbicara yang dimaksudkan.

Pada saat melakukan pengamatan kinerja peserta didik, maka bisa menggunakan alat atau instrumen tertentu, seperti melakukan observasi perilaku, penilaian sikap, pertanyaan pribadi maupun pertanyaan langsung. Penilaian kinerja ini juga meliputi penilaian diri.

Maksud dari penilaian diri di sini yaitu sebuah teknik penilaian yang dilakukan dimana peserta didik akan diminta untuk melakukan penilaian mengenai dirinya sendiri.

Dalam hal ini penilaian diri hal-hal yang perlu dipertimbangkan yaitu seputar status, proses dan juga tingkat pencapaian kompetensi yang diperoleh pada mata pelajaran tertentu.

Hasil dari teknik penilaian diri bisa dijadikan sebagai tolak ukur kompetensi yang dimiliki peserta didik dalam hal kognitif, afektif dan juga psikomotor.

2. Penilaian proyek

Proyek adalah bentuk penilaian dimana dalam hal ini siswa akan diberikan tugas secara berkelompok. Tujuan dari kegiatan ini yaitu agar tujuan akademik bisa tercapai, sembari mengakomodasi berbagai macam perbedaan dalam belajar, minat dan bakat setiap siswa.

Tugas yang diberikan yaitu yang memiliki kaitan dengan kehidupan nyata. Maka dari itu, tugas ini bisa membantu meningkatkan partisipasi setiap siswa. Penyelesaian tugas ini berupa proses investigasi yang dilakukan peserta didik mulai dari tahap perencanaan hingga tahap terakhir yaitu penyajian data.

3. Penilaian portofolio

Portofolio adalah kumpulan dari pekerjaan siswa yang dilakukan pada periode waktu tertentu. Tujuan dari portofolio ini bisa menjadi bahan untuk memberikan informasi penilaian kepada peserta didik.

Fokus dari tugas kegiatan pembelajaran yang terdapat di dalam portofolio ini yaitu mengenai pemecahan masalah, pemahaman, berpikir, komunikasi, menulis, dan juga pandangan siswa mengenai dirinya sendiri sebagai seorang pembelajar.

Tugas yang diberikan dalam penilaian portofolio ini yaitu yang masih berhubungan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian siswa juga bisa mengerjakan tugas yang diberikan secara lebih kreatif.

Sehingga siswa juga bisa mendapatkan kebebasan dalam proses belajar. Fokus dari jenis penilaian ini yaitu berupa kumpulan karya dari peserta didik. Karya yang dibuat bisa berupa hasil dari tugas individu maupun kelompok yang dikerjakan pada suatu periode waktu dan pembelajaran tertentu.

4. Jurnal

Jurnal adalah tulisan hasil karya siswa yang dibuat untuk menunjukkan hasil dari proses pembelajaran yang telah didapatkan atau diperoleh.

Jurnal ini bisa berisikan mengenai catatan atau rangkuman topik-topik poko yang sudah dipelajari, kesulitan yang dialami, keberhasilan dan perasaan siswa selama proses pembelajaran.

Penjelasan mengenai penilaian autentik di atas bisa menjadi informasi yang penting diketahui terutama bagi seorang pendidik. Dengan demikian, maka proses pembelajaran yang dilakukan bisa lebih terukur serta potensi minat dan bakat yang dimiliki setiap siswa bisa dioptimalkan dengan baik.

Editor: Jinan Vania Barizky