Fakta.id

Krisis Populasi, Negara Ini Bayar Orang untuk Menetap hingga Ratusan Juta

Atta Fakta - 30-05-2023 17:03
Krisis Populasi, Negara Ini Bayar Orang untuk Menetap hingga Ratusan Juta
Krisis Populasi, Negara Ini Bayar Orang untuk Menetap hingga Ratusan Juta

Mau tinggal di sebuah daerah, lalu dibayar? Sekarang sudah ada lho!

Contents [ Buka ]

Krisis populasi sedang dialami oleh sejumlah negara dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, mereka yang mengalami masalah ini adalah negara-negara maju.

Tentu saja ini dikarenakan jumlah kelahiran penduduk jauh lebih kecil daripada angka kematian setiap tahunnya.

Hal ini terjadi lantaran kesalahan dalam penanganan pemerintah sampai dengan perubahan pola pikir dari masyarakat yang mulai tidak ingin memiliki anak.

Berikut ini adalah sejumlah negara di dunia yang mengalami krisis populasi:

1. Jepang

Jepang
Jepang

Pada tahun 2022, angka kelahiran di Jepang hanya mencapai 799 ribu yang dianggap sangat rendah karena angka ini hanya setengahnya jika dibandingkan dengan 40 tahun terakhir.

Bukan hanya angka kelahiran yang rendah, tetapi untuk angka kematian di Jepang juga sudah melampaui angka kelahiran di dalam kurun waktu lebih dari 1 dekade.

Ada banyak warga Jepang yang tidak mau mempunyai aank lantaran biaya hidup yang sangat tinggi, ruang terbatas sampai dengan kurangnya bantuan pengasuhan untuk anak.

2. China

China
China

China dikenal menjadi negara dengan jumlah penduduk paling banyak di dunia. Sekarang, untuk pertama kalinya, China mengalami penurunan populasi dalam 60 tahun terakhir.

Kebijakan dari pemerintah China yang memberlakukan program 1 anak menjadi salah satu penyebab dari menurunnya populasi di China.

Kebijakan yang dilangsungkan sejak tahun 1979 hingga 2015 ini awalnya memang sangat efektif untuk mengontrol populasi, tetapi sekarang justru mengakibatkan penurunan angka kelahiran dan ketidakseimbangan dari rasio jenis kelamin.

3. Korea Selatan

Korea Selatan
Korea Selatan

Korea Selatan menjadi negara dengan angka kelahiran paling rendah di dunia. Di negara ini hanya punya angka kelahiran sebesar 0,78 kelahiran per-wanita. Angka ini jauh lebih rendah dari standar untuk menjaga stabilitas populasi, yaitu 2,1 per-wanita.

Menurunnya gairan untuk berhubungan badan, menikah, hingga mempunyai seorang anak menjadi penyebab utama dari berkurangnya angka kelahiran di Korea Selatan.

Angka pernikahan di Korea Selatan juga mengalami penurunan hingga 35 persen dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

4. Italia

Italia
Italia

Tidak hanya di negara asia saja, negara seperti Italia juga menghadapi permasalahan yang sama tentang populasi. Sejumlah daerah di Italia memutuskan untuk memberikan insentif kepada pendatang yang mau datang ke daerahnya.

Salah satunya adalah kota kecil yang bernama Candela. Di sini menawarkan sekitar 800 euro atau setara dengan Rp13 juta untuk yang masih lajang, 1.300 euro atau setara Rp21 juta untuk yang berpasangan, dan 2.000 euro atau setara dengan 32,3 juta untuk keluarga yang ingin pindah ke sini.

Syarat untuk mendapatkan dana tersebut adalah dengan harus menyewa properti di Candela serta menjadikannya tempat tinggal utama.

Selain itu, pendatang juga wajib mempunyai penghasilan setidaknya 7.500 euro atau setara Rp121 juta per-tahunnya.

5. Yunani

Yunani
Yunani

Negara ini juga menghadapi permasalahan yang sama, yaitu populasi masyarakat yang menurun. Yunani telah mengalami penurunan populasi sejak tahun 2015 dan menurut prediksi akan terus berlanjut.

Jumlah penduduk Yunani menurun dari sebelumnya, 11,2 juta menjadi 10,4 juta hanya dalam kurun waktu 15 tahun saja.

Pendidikan, ketidakstabilan ekonomi dan pengangguran menjadi salah satu alasan yang paling berpengaruh atas masalah ini.

Untuk mengatasi hal ini, sejumlah daerah di Yunani juga menawarkan insentif untuk para pendatang yang mau mentap.

Gereja Orthodox di Pulau Antikythera akan memberikan sebidang tanah serta uang senilai 500 euro atau Rp8,1 juta per-bulan selama 3 tahun kepada mereka yang ingin tinggal di sana.

6. Spanyol

Spanyol
Spanyol

Sejumlah daerah kecil di Spanyol juga mengalami permasalahan pada penurunan populasi. Ada banyak warga yang berusia masih sangat muda kemudian memutuskan untuk tinggal di daerah perkotaan.

Daerah seperti Ponga, desa kecil di Pegunungan Utara Spanyol bahkan hingga menawarkan pasangan muda dengan uang 3.000 euro atau Rp48,5 juta kalau ingin pindah ke daerah ini selama 5 tahun.

Kalau tinggal di Ponga, kemudian mempunyai anak, pasangan itu akan mendapat tambahan 3.000 euro per-anaknya.

7. Chili

Chili
Chili

Ada program untuk mendorong bisnis baru di negaranya sejak 2016. Pemerintah setempat memberikan bantuan dana untuk bisnis mulai dari 14 ribu USD atau Rp206 juta sampai 80 ribu USD atau Rp1,1 miliar serta visa tinggal selaam 1 tahun.

Hal ini digencarkan untuk menunjang dan menyelesaikan masalah populasi masyarakat yang menurun.

8. Amerika Serikat

Amerika Serikat
Amerika Serikat

Ada masalah krisis populasi yang turut dialami oleh Amerika Serikat. Sejumlah negara bagian bahkan memberikan insentif untuk siapa saja yang ingin tinggal dan bekerja di daerahnya.

Salah satunya ada di Tulsa, Oklahoma yang menawarkan pekerja remote uang hingga bergaji 10 ribu USD atau setara Rp147 juta.

Tak hanya di situ saja, Topeka, Kansas juga menawarkan uang senilai 15 ribu USD atau senilai Rp221 juta kepada pekerja yang ingin tinggal di daerahnya dengan syarat menyewa atau membeli properti di Topeka dan menjadikannya tempat tinggal utama.

Editor: Jinan Vania Barizky