Fakta.id

Cara Membuat RPP 1 Lembar SD, SMP dan SMA Lengkap

Mendy - 07-08-2023 11:44
Cara Membuat RPP 1 Lembar SD, SMP dan SMA Lengkap
Cara Membuat RPP 1 Lembar SD, SMP dan SMA Lengkap

RPP 1 lembar hanya memuat tiga komponen inti yaitu tujuan, langkah-langkah dan penilaian. Ringkasnya RPP ini membuat beban administrasi guru jadi berkurang.

Contents [ Buka ]

RPP adalah salah satu dokumen penting yang sangat penting bagi seorang guru. Karena merupakan dokumen penting, pastinya sebelum memulai pembelajaran, guru harus membuat RPP ini terlebih dahulu. Untuk saat ini, setiap guru pasti mengenal yang namanya RPP 1 lembar.

Sesuai dengan namanya, RPP ini hanya terdiri atas 1 lembar saja. Ini adalah salah satu implementasi dari prinsip Merdeka Belajar yang beberapa waktu lalu diperkenalkan oleh Kemendikbud. Melalui prinsip tersebut, RPP yang dahulunya terdiri dari beberapa lembar, sekarang cukup dengan 1 lembar saja.

Hal ini tentu membuat beban administrasi guru jadi lebih ringan dan guru pun bisa lebih fokus dalam mendidik siswa-siswi. Walaupun sudah jauh lebih ringkas, namun pembuatan RPP tetap tidak bisa asal-asalan dan harus mengacu pada kaidah pembuatan yang sudah ditetapkan.

Pentingnya RPP 1 Lembar

RPP sejatinya merupakan singkatan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Sesuai dengan arti dari singkatan tersebut, RPP ini adalah rencana guru untuk mengajar di dalam kelas. Dengan adanya RPP, maka guru tersebut sudah tahu apa saja yang akan diajar selama satu semester ke depan.

Dengan kata lain, RPP ini merupakan dokumen yang berisi langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan oleh seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk bisa mencapai satu kompetensi dasar yang sudah ditentukan dalam Standar Isi.

Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa RPP disusun dengan tujuan untuk memperlancar, mempermudah sekaligus meningkatkan hasil belajar antara guru dengan peserta didik. Selain itu, RPP ini juga bisa menjadi pegangan dan acuan bagi guru supaya kegiatan mengajar jadi lebih terarah.

Dengan disusunnya RPP ini, diharapkan agar pelaksanaan pembelajaran bisa berlangsung dengan efektif dan maksimal. Sebab, dengan perencanaan yang baik, hasil proses belajar juga akan lebih bagus. Prinsip penyusunan RPP sederhana ini juga harus memperhatikan 3 prinsip utama sebagai berikut:

  • Efisien yang artinya penyusunan RPP itu dilakukan dengan tepat serta tidak menghabiskan waktu serta tenaga yang terlalu banyak
  • Efektif, yang artinya penyusunan RPP dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih optimal dan juga maksimal
  • Berorientasi pada peserta didik, yang artinya adalah penyusunan RPP itu harus mempertimbangkan kebutuhan belajar, ketertarikan serta kesiapan belajar para peserta didik di dalam kelas
  • Judul RPP
  • Identitas RPP yang terdiri atas satuan pendidikan, kelas, materi, alokasi waktu
  • Tiga komponen inti dalam RPP
  • Tanda tangan yang terdiri atas guru yang bersangkutan dan kepala sekolah

Dengan adanya RPP terobosan baru ini, diharapkan agar para guru bisa mendapatkan solusi yang tepat atas masalah repotnya membuat RPP dalam banyak halaman. Sehingga untuk kedepannya, diharapkan supaya guru bisa lebih fokus dalam mendidik dan mengajar pada peserta didik.

Komponen dalam RPP 1 Lembar dan Bedanya dengan RPP Biasa

Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20, sudah disebutkan dengan jelas bahwasanya perencanaan proses pembelajaran itu meliputi silabus dan juga rencana pembelajaran yang setidaknya di dalamnya memuat tujuan pembelajaran, sumber belajar serta penilaian hasil belajar.

Kalau soal komponen, dalam RPP biasa ada cukup banyak komponen sehingga jumlah halamannya lebih banyak. Sedangkan dalam RPP yang hanya satu lembar, komponen-komponen tersebut lebih disederhanakan tetapi tetap mengandung 3 komponen inti yang terdiri atas sebagai berikut:

1. Tujuan Pembelajaran

Pertama ialah tujuan pembelajaran. Komponen ini ditulis dengan merujuk pada K13 atau Kurikulum 2013 serta menyesuaikan dengan kebutuhan belajar para peserta didik. Singkatnya, komponen yang pertama ini akan memberikan gambaran mengenai proses serta hasil belajar yang diharapkan.

Tujuan pembelajaran disusun dengan berdasarkan pada kompetensi dasar dan memakai kata kerja operasional yang bisa diamati sekaligus diukur dan dalam hal ini mencakup keterampilan, pengetahuan dan sikap.

2. Langkah-Langkah Pembelajaran

Komponen yang kedua ialah langkah-langkah pembelajaran. Ini adalah komponen yang di dalamnya memuat alur kegiatan pembelajaran atau sintak pembelajaran yang dimulai dari pembukaan, kemudian diikuti kegiatan inti dan terakhir adalah penutup.

Dalam komponen ini pula akan dimuat komponen keterampilan abad 21, misalnya Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi atau HOTS, 4C yang terdiri atas Critical Thinking, Creative Thinking, Communication dan Collaboration serta PPK atau Penguatan Pendidikan Karakter.

Komponen langkah-langkah pembelajaran ini akan ditulis secara efektif yang berupa kegiatan untuk mencapai Kompetensi Dasar secara langsung. Walaupun demikian, kegiatan pembelajaran ini tetap harus dilaksanakan secara menantang, menyenangkan, inspiratif, interaktif dan memotivasi siswa.

Dalam kegiatan ini pula, peserta didik akan diajak untuk secara aktif berpartisipasi, mengembangkan kreativitas serta kemandirian yang sesuai dengan perkembangan fisik, perkembangan psikologis, minat dan bakat mereka.

3. Penilaian Pembelajaran

Komponen yang ketiga ialah penilaian pembelajaran yang dibuat secara sederhana, namun dengan tetap memperhatikan indikator tercapainya kompetensi sekaligus mengacu pada standar penilaian. Untuk penilaian ini sendiri bisa dilakukan dengan memperhatikan 3 bentuk penilaian di abad 21.

Ketiga bentuk penilaian yang dimaksud ialah assessment of learning, assessment as learning dan assessment for learning. Atau yang lebih mudahnya, ada penilaian sumatif, ada penilaian formatif dan ada penilaian diagnostic.

Selain ketiga komponen di atas, komponen lain yang biasanya ada dalam RPP biasa juga bisa dimasukkan dalam RPP yang hanya 1 lembar ini. Tetapi, itu hanya bersifat sebagai pelengkap. Contohnya judul RPP dan identitas RPP.

Dalam pembuatannya juga, guru bisa dengan bebas menggunakan, memilih, membuat serta mengembangkan format RPP sendiri demi mendukung tercapainya keberhasilan siswa.

Cara Membuat RPP 1 Lembar

Begitu pentingnya RPP, setiap guru dihimbau untuk menyusun rencana pembelajaran ini dengan sebaik mungkin. Jika guru masuk ke kelas tanpa perencanaan yang matang, ini memperbesar kemungkinan tujuan pembelajaran jadi tidak tercapai.

Memang proses kegiatan belajar mengajar di kelas itu sifatnya situasional yang artinya rencana yang sudah disusun dalam bentuk RPP bisa saja tidak terlaksana. Akan tetapi, dengan adanya rencana pembelajaran ini setidaknya guru punya cara utama untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

Soal proses pembuatan RPP yang hanya 1 lembar itu saja, guru hanya perlu mengikuti ketiga langkah berikut ini.

Persiapan Materi

Pertama, siapkan materi yang akan dimasukkan dalam RPP. Materi ini hendaknya disesuaikan dengan kompetensi dasar yang wajib tuntas. Dalam hal ini bisa direncanakan apakah kompetensi dasar itu akan dituntaskan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Buat Kerangka RPP

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pembuatan RPP itu wajib mempertimbangkan prinsip efektif, efisien dan juga berorientasi pada siswa. Dengan berdasarkan prinsip ini, selanjutnya Anda bisa menyusun kerangka rencana pembelajaran.

Dalam menyusun kerangka ini, pastikan untuk memasukkan tiga komponen inti RPP yang terdiri atas tujuan, langkah-langkah dan juga penilaian sementara yang lainnya bersifat sebagai pelengkap. Untuk masalah format, tidak ada format yang baku dalam pembuatan RPP.

Guru bebas apakah akan menggunakan yang sudah ada atau justru mengembangkan format tersebut. Kurang lebih untuk kerangka RPP seperti ini:

  • Judul RPP
  • Identitas RPP yang terdiri atas satuan pendidikan, kelas, materi, alokasi waktu
  • Tiga komponen inti dalam RPP
  • Tanda tangan yang terdiri atas guru yang bersangkutan dan kepala sekolah

Mengisi Kerangka

Kalau kerangka RPP sudah jadi, selanjutnya tinggal mengisi kerangka tersebut. Pastikan bahwa RPP ini memuat kegiatan yang terstruktur supaya kelas tidak menjadi berantakan.

Seperti yang sudah sering disinggung di atas, keberadaan RPP ini sangat membantu guru untuk bisa mengajar dengan lebih mudah. Sayangnya, masih banyak guru yang tidak membuatnya karena RPP dianggap hanya sebagai syarat administrasi.

Karena anggapan itu pula, penyusunan RPP sering sekali dilakukan dengan istilah asalkan jadi. Ini sangat disayangkan sekali, apalagi saat ini dengan RPP 1 lembar sudah bisa membantu guru untuk melaksanakan proses pembelajaran tersebut.

Editor: Jinan Vania Barizky