Fakta.id

Perbedaan Motorik Kasar dan Halus, Serta Manfaat Melatihnya pada Anak

Febriyan Cahya Yudha - 24-12-2023 13:40
Perbedaan Motorik Kasar dan Halus, Serta Manfaat Melatihnya pada Anak
Perbedaan Motorik Kasar dan Halus, Serta Manfaat Melatihnya pada Anak

Motorik kasar dan halus adalah dua istilah yang sudah sering Anda dengar. Ya, manusia memiliki dua jenis saraf, yaitu kasar serta halus. Keduanya pun memiliki perannya masing-masing.

Contents [ Buka ]

Dengan demikian, melatih keduanya jenisnya yaitu kasar serta halus jelas tidak sama. Memang penting melatih kedua sistem saraf ini, terlebih bagi anak-anak yang masih dalam proses tumbuh kembang.

Saraf Motorik Penting Untuk Tumbuh Kembang Anak

Seperti dijelaskan sebelumnya jika manusia memiliki dua sistem saraf motorik, yaitu halus dan kasar. Keduanya penting untuk dilatih. Ya, latihan motorik kasar dan halus harus dilakukan untuk anak-anak agar tubuh kembang mereka bisa optimal.

Keduanya harus dilatih secara seimbang, sebab anak yang memiliki keseimbangan dalam saraf motoriknya dapat tumbuh menjadi anak yang memiliki kecerdasan emosional lebih baik serta diimbangi dengan kecerdasan intelektual yang seimbang. Jika kecerdasan emosional baik, anak akan mampu berkembang sebagai orang yang dapat mengotori emosinya, sehingga mental sang anak pun akan baik juga.

Jadi, penting sekali lakukan latihan untuk mengasah motorik kasar dan motorik halus pada anak. Nah, seperti sudah disinggung sebelumnya, jika saraf motorik halus dan kasar dapat dilatih secara berbeda.

Mengenal Motorik Kasar dan Halus

Ada dua jenis sistem saraf motorik, yaitu kasar kemudian ada juga halus. Nah, sebenarnya apa perbedaan dari keduanya. Untuk mengetahuinya bisa langsung simak ulasan berikut ini.

1. Pengertian Motorik Kasar

Pertama ada kasar. Apa itu motorik kasar? Jadi ini adalah gerakan yang melibatkan otot-otot besar dengan menggerakkan sebagai besar anggota tubuh.

Contoh gerakan motorik kasar adalah seperti melompat, berjalan, berlari, dan sebagainya. Gerakan menggunakan saraf jenis ini perlu adanya dukungan dari koordinasi mata, dan tangan sehingga tumbuh kembang semakin maksimal. Untuk mendukung kemampuan motorik kasar, bisa dilakukan kegiatan tambahan seperti berenang, bermain sepeda, dan kegiatan atau aktivitas lainnya yang menggunakan otot besar.

Contoh Motorik Kasar pada Perkembangan Anak

Anak memiliki tahapan berkembang sesuai umunya. Jika didasarkan umunya, berikut ini adalah beberapa tahapan kemampuan motorik kasar anak.

  • Anak usia 3-6 bulan sudah dapat berguling, mengangkat tangan dan kaki saat berbaring, serta mampu menahan kepala saat duduk.
  • Lalu di usia 6-12 sudah mampu bergerak merangkak, berdiri dari posisi duduk, dan sudah bisa duduk secara mandiri.
  • Untuk umur 1 tahun mampu mendaki berbagai objek seperti meja, bisa mendorong benda, dan sudah bisa mulai belajar berjalan
  • Untuk umur 2 tahun sudah mampu untuk berlari, dan melompat
  • Dan untuk umur 3 tahun sudah mampu melakukan aktivitas lainnya yang lebih berat seperti menggunakan sepeda, dan melempar bola

2. Pengertian Motorik Halus

Selain itu ada juga motorik halus. Nah, untuk pengertian motorik halus adalah kegiatan atau kemampuan yang menggunakan kontrol dan ketelitian lebih baik dalam menggunakan otot-otot kecil di tangan atau pergelangan tangan.

Kemampuan saraf jenis ini juga perlu dukungan dari kemampuan gerak kaki, dan juga kemampuan bibir dalam berbicara atau mengecap sesuatu. Berbagai komponen yang ada di motorik halus antara lain adalah menggenggam, menyentuh, kegiatan dengan kedua tangan seperti makan dan bermain, serta bermain dengan kedua kakinya.

Beragam cara dapat dilakukan untuk melatihnya, seperti mulai mengajari anak menggenggam, menulis, dan bisa juga ajari bermain musik. Anda dapat ajarkan berbagai cara sesuai dengan usia anak.

Contoh Gerakan Motorik Halus Pada Anak

Ad berbagai ragam kemampuan motorik halus pada anak berdasarkan usia mereka, langsung saja berikut ini adalah contohnya.

  • Usia 0-3 bulan dapat lakukan kegiatan menyentuh objek dan mengarahkan tangan ke arah mulut
  • 3-6 bulan sudah mampu untuk mulai memindahkan objek dari tempat ke tempat lain atau dari satu tangan ke tangan lainnya, dan sudah bisa meraih objek
  • 6-9 bulan sudah bisa mengambil objek dengan mandiri, dan mampu menggerakkan objek untuk menggerakkan benda lainnya
  • 9-12 bulan mampu mengarahkan makanan atau objek ke mulutnya kemudian dikunyah, baik gunakan sendok atau tangan langsung
  • 12-18 buka sudah bisa tepuk tangan, menantang mainan seperti puzzle, serta melambaikan tangan.

Manfaat Melatih Fisik Motorik Anak

Motorik sangat penting untuk dilatih, sebab tumbuh kembang anak pun meliputi tumbuh kembang motorik baik kasar serta halus. Pentingnya perkembangan mengenainya sudah sedikit disinggung sebelumnya, tapi agar makin paham maka berikut ini ada manfaat pentingnya melatih motorik pada anak.

1. Siapkan Anak Memiliki Sikap Mandiri

Saraf motorik menjadi saraf yang dapat menggerakkan tubuh seseorang agar dapat bergerak sesuai keinginan, misal seperti bergerak untuk makan, menulis, hingga bermain. Sehingga perlu dilatih agar tubuh terbiasa.

Dengan melatih saraf motoriknya, membuat anak dapat bergerak secara mandiri tanpa harus dibantu oleh orang dewasa. Seseorang harus bisa melakukan berbagai aktivitas sendiri, termasuk anak-anak.

Jika anak sudah mulai mandiri melakukan aktivitasnya, sebagai orang tua pun perlu mengawasinya serta memberikan arahan agar mereka bisa benar-benar melakukan hal yang sesuai. Ketika anak tidak dilatih beraktivitas sendiri, maka nantinya ia akan kesulitan untuk melakukan kegiatan mandiri di usianya yang sudah besar.

2. Lebih Fokus

Fokus balita akan mudah terganggu, tapi bukan berarti tidak bisa fokus. Ya, sebagai orang tua harus bisa memberikan pendampingan tumbuh kembang anak agar fokus, sehingga ia bisa dapat menerima informasi lebih mudah dan dapat diajak berkomunikasi.

Nah, salah satu cara melatih fokus pada anak-anak adalah dengan melatih motoriknya. Sebab dengan melatih motorik anak akan dapat mengikuti gerakan objek. Misal melatih motorik anak dengan cara menyusun lego menjadi jembatan, maka anak akan mengikuti langkah-langkah yang diberikan untuk membuat jembatan dari lego.

Lalu, kegiatan seperti menangkap ataupun melempar bola dapat membuat tangan dan kaki saling berkoordinasi dengan mata. Jika anak mudah fokus, otomatis akan lebih mudah memberikan pengetahuan atau penjelasan berbagai hal, termasuk nasehat.

3. Manfaat Lainnya

Untuk manfaat lainnya antara lain

  • Asah imajinasi dan kreatifitas anak, dengan memberikan permainan sederhana anak dapat berkreasi sesuai imajinasi dan kreatifitasnya
  • Membangun rasa percaya diri, akan lebih percaya diri jika ia mampu melakukan suatu hal, seperti mampu berlari dengan cepat, dan jago bermain sepakbola
  • Dan dengan pelatihan yang orang tua berikan kepada anak maka akan terjalin ikatan atau hubungan kekeluargaan lebih kuat.

Penutup

Sistem saraf motorik ada dua jenis, yaitu motorik kasar dan halus. Untuk motorik kasar adalah kemampuan yang menggunakan otot besar seperti berlari, dan bermain sepakbola. Lalu yang halus adalah kemampuan dengan menggunakan otot halus, seperti menggenggam, dan tepuk tangan.

Keduanya perlu di asal sejak dini, sebab berpengaruh terhadap tumbuh kembang manusia. Berbagai manfaat dari pentingnya melatih saraf motorik antara lain memupuk rasa mandiri, membuat lebih fokus, dan meningkatkan keseimbangan emosional sehingga mental akan lebih kuat.

Editor: Jinan Vania Barizky