Fakta.id

6 Cara Mendisiplinkan Anak Dengan Grounding Kids dengan Tepat, Jangan Bikin Trauma!

Febriyan Cahya Yudha - 12-02-2024 13:41
6 Cara Mendisiplinkan Anak Dengan Grounding Kids dengan Tepat, Jangan Bikin Trauma!
6 Cara Mendisiplinkan Anak Dengan Grounding Kids dengan Tepat, Jangan Bikin Trauma!

Memahami bagaimana cara mendisiplinkan anak dengan grounding kids ternyata sangat penting diketahui. Sebab apabila Anda menggunakan metode yang salah ternyata dapat mengakibatkan anak menaruh dendam atau bahkan trauma pada orang tua.

Contents [ Buka ]

Kenakalan yang dilakukan oleh anak seringkali membuat orang tua merasa jengkel dan kewalahan. Karena kenakalan tersebut, orang tua justru sering melakukan tindakan negatif seperti memukul ataupun membentaknya.

Namun dibandingkan melakukan hal tersebut maka jauh lebih baik mendisiplinkan menggunakan metode grounding ini. Untuk mengetahui grounding artinya apa, Anda bisa menyimak penjelasannya dibawah ini.

Pengertian Grounding Kids

Sebelum mengetahui bagaimana cara mendisiplinkan anak menggunakan metode ini, maka terlebih dahulu harus mengetahui pengertian dari grounding. Adapun pengertian grounding adalah suatu metode mendisiplinkan anak melalui cara membatasi hak mereka.

Secara umum, ada sejumlah tipe interaksi sosial yang dibatasi pada saat orang tua memberikan hukuman kepada mereka. Misalnya saja adalah membatasi anak untuk main keluar, mencabut layanan WiFi di rumah ataupun membatasi waktu bermain.

Dengan melakukan kegiatan grounding tersebut, diharapkan anak bisa berubah menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. Selain itu, cara tersebut juga dipercaya dapat mencegah anak untuk berperilaku buruk atau negatif.

Alasan Melakukan Kegiatan Grounding

Setelah memahami arti grounding di atas, maka berikutnya adalah mengetahui alasan kenapa metode grounding tersebut dilakukan. Secara umum, terdapat sejumlah alasan kenapa banyak orang tua menerapkan grounding diantaranya adalah:

Anak Melakukan Tindakan Kekerasan

Perlu Anda ketahui bahwa anak biasanya mempunyai sifat yang agresif ataupun terlalu kasar kepada orang tua ataupun teman mereka termasuk saudara kandung. Adapun tindakan agresif tersebut dapat berupa gertakan ataupun perkelahian.

Sering Membangkang

Membangkang juga menjadi alasan selanjutnya kenapa penerapan grounding dilakukan. Biasanya pada saat Anda sudah memberitahu anak untuk berperilaku dengan baik dan bijak, tetapi mereka tidak mau mendengarkan perintah tersebut.

Sering Berbohong

Siapapun sangat rentan berbohong termasuk juga dengan anak. Pada anak berbohong biasanya dilakukan ketika mereka ingin keluar dari situasi sulit, menghindari adanya masalah hingga mengalihkan kesalahan kepada orang lain.

Walaupun terkadang berbohong mempunyai efek positif, tetapi sebenarnya justru banyak negatifnya. Terlebih lagi kalau anak mempunyai kecenderungan untuk berbohong setiap saat.

Tidak Bisa Menghormati

Alasan lain kenapa menerapkan metode ini adalah ketika anak tidak bisa menghormati orang lain. Misalnya saja adalah memberikan balasan dengan komentar kasar ataupun ekspresi wajah cenderung menghina orang lain.

Mencuri

Masih ada alasan lain mengapa orang tua sering memberikan hukuman grounding yakni sering mencuri. Kebiasaan mencuri ini harus dipelajari oleh orang tua dengan baik karena termasuk ke dalam kebiasaan buruk sekaligus merugikan.

Cara Mendisiplinkan Anak Dengan Grounding Kids

Apabila Anda ingin menerapkan metode ini, maka pastikan menggunakan cara mendisiplinkan anak dengan grounding kids yang tepat. Sebab apabila sampai salah dalam mengambil langkah justru dapat mengakibatkan sejumlah efek negatif pada anak.

Oleh sebab itulah sebagai orang tua juga perlu untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana prosedur mendisiplinkan anak menggunakan cara tersebut. Berikut sejumlah cara yang bisa dilakukan oleh para orang tua.

Tentukan Kondisi dan Konsekuensinya Dahulu

Anda sering mengeluarkan perintah yang tidak jelas, seperti “kamu berperilaku baik atau ibu memberikan hukuman”. Jika demikian maka sebaiknya dapat segera menghentikannya mulai dari sekarang.

Cobalah untuk memberikan kata yang lebih baik misalnya “kalau kamu sering berantem, maka tidak boleh main di luar lagi”. Meski begitu, Anda tetap harus menyesuaikan dengan usia mereka terlebih dahulu.

Fokus Pada Tujuan Jangka Pendek Terlebih Dahulu

Perlu Anda ketahui bahwa anak biasanya akan merasa kesulitan konsentrasi apabila dituntut untuk tujuan jangka panjang. Oleh sebab itulah, orang tua sebaiknya harus bisa memberikan instruksi agar mereka lebih fokus.

Misalnya saja adalah bisa fokus pada tujuan jangka panjang mereka dahulu. Apabila mereka sudah menyelesaikan tugas sesuai dengan permintaan, maka tidak ada salahnya memberikan pujian kepada mereka.

Jangan Sampai Berlebihan

Seperti sudah disinggung sebelumnya bahwa membatasi si kecil melakukan aktivitas favorit mereka menjadi cara cukup efektif untuk melakukan grounding. Sayangnya, jika melakukannya secara berlebihan ternyata akan membuat anak merasa kesal.

Walaupun memberikan batasan kepada mereka terkait dengan hak, tetapi sebenarnya itu tetap tidak akan menghilangkan kebiasaan buruk. Maka dari itu, orang tua jangan sampai berlebihan dalam melakukannya.

Berbicara Dengan Anak

Apabila si kecil sudah melakukan kesalahan, maka hal paling utama yang harus dilakukan adalah harus menurunkan ego untuk bicara pada mereka. Cobalah menciptakan lingkungan yang membuat si kecil merasa aman untuk memulai diskusi.

Dengan berbicara kepada mereka itulah, mereka akan merasa tidak dihakimi atas kesalahan yang sudah dilakukan. Ini juga menjadi cara terbaik untuk memberikan nasihat dengan cara tepat.

Tanyakan Apa Yang Dipikirkan

Jangan pernah bersikap otoriter sebagai orang tua, cobalah berikan kesempatan kepada mereka untuk mengekspresikan pikirannya. Ini tentu akan membantu Anda agar lebih paham alasan mengapa melakukan suatu tindakan.

Walaupun mungkin Anda tergoda untuk menyela mereka ketika bercerita, tetapi sebaiknya harus tenang dan biarkan mereka menyelesaikan semuanya. Barulah setelah selesai, cobalah berikan nasihat.

Disiplin Melalui Niat

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mendisiplinkan anak menggunakan grounding adalah disiplin itu dari niat, bukan tindakan. Jadi ketika si kecil sudah melakukan sesuatu yang negatif dalam keadaan marah, cobalah fokus pada maksud dari tindakan tersebut.

Sebagai contohnya ketika mereka marah dan melempar sesuatu, maka Anda harus mengajari mereka bagaimana cara untuk mengatasi kemarahan tersebut. Itu lebih baik dibandingkan merusak suatu benda.

Efek Yang Timbul Akibat Grounding

Kendati kegiatan dari grounding akan memberikan sejumlah efek positif, tetapi jika dilakukan dengan cara kurang tepat juga akan memberikan sejumlah efek. Adapun beberapa efek yang bisa timbul dari grounding diantaranya adalah:

Pertama, anak akan mudah menyimpan dendam kepada orang tua terutama apabila Anda memberikan hukuman di depan temannya. Bahkan mereka juga akan membandingkan orang tua mereka dengan orang tua temannya lain.

Kedua, grounding dengan cara tidak tepat bisa membuat anak mempunyai ketakutan sekaligus kecemasan yang tidak rasional. Terlebih lagi jika orangtua memberikan hukuman tanpa disertai dengan alasan tepat.

Ketiga kegiatan tersebut juga akan berpotensi membuat si kecil menjadi penentang orang tua. Bahkan tidak jarang mereka justru akan sengaja melakukan suatu hal yang membuat orang tua merasa terganggu.

Grounding menjadi salah satu metode yang bisa dilakukan oleh orang tua dengan membatasi melakukan suatu hal. Misalnya saja adalah membatasi anak untuk melakukan kegiatan favorit mereka.

Meski begitu, aktivitas grounding juga harus dilakukan dengan cara tepat agar tidak sampai menimbulkan efek negatif. Dengan cara mendisiplinkan anak dengan grounding kids yang tepat, dapat memberikan dampak positif di kemudian hari.

Editor: Jinan Vania Barizky