Fakta.id

Cerita Dongeng untuk Anak paling Menarik

Febriyan Cahya Yudha - 05-12-2023 12:38
Cerita Dongeng untuk Anak paling Menarik
Cerita Dongeng untuk Anak paling Menarik

Sebagian besar orang tua pasti pernah membacakan cerita dongeng untuk anak, kebanyakan dibaca sebelum tidur untuk membantu anak lebih banyak mengingat kata sekaligus meningkatkan kedekatan antara orangtua dan anak.

Contents [ Buka ]

Cerita dongeng juga punya banyak jenis, dengan jalan cerita dan tokoh yang memang dibuat semenarik mungkin. Sehingga ketika disampaikan menjadi sebuah cerita menarik dan memiliki nilai pendidikan, filosofi, nilai sosial yang tinggi.

Cerita Dongeng Adalah

Bukan sekedar cerita biasa, dongeng memiliki pengertian tersendiri. Dalam kamus bahasa Indonesia arti dari dongeng adalah cerita fiksi atau fiktif, atau cerita zaman dahulu yang bersifat imajinatif bahkan banyak yang tidak masuk akal.

Biasanya cerita ini sangat berhubungan dengan kepercayaan dari berbagai masyarakat tertentu, bersifat mistis, lalu kemudian dikolaborasikan pada kehidupan manusia. Hal inilah yang menjadikan dongeng sangat mampu menggali imajinasi pembacanya.

Jika dibacakan untuk anak-anak, akan memberikan kesan mendalam seolah-olah nyata. Tapi, biasanya di akhir cerita akan diinformasikan pesan dari dongeng yang dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itulah butuh pendampingan orangtua ketika membaca cerita dongeng.

Unsur dan Ciri-Ciri Dongeng

Sebuah cerita dongeng seru perlu memiliki unsur yang tepat. Jika tidak, tentu tidak bisa disebut sebagai cerita fiksi yang dijelaskan pada pengertian sebelumnya. Ada enam unsur utama yang wajib ada di dalam sebuah cerita dongeng. Masing-masing unsur tersebut akan sangat berhubungan untuk membentuk sebuah cerita yang tepat.

Latar

Merupakan penjelasan tentang waktu terjadinya cerita atau peristiwa yang dijelaskan dalam sebuah dongeng. Misalnya, zaman dahulu, sebuah kerajaan, sebuah hutan, sebuah planet, dan lainnya. fungsi latar juga akan sangat berhubungan dengan membangun imajinasi dari pembaca.

Tema

Punya sebuah tema yang jelas, dan tertata dengan rapi dari penulis. Misalnya, temanya tentang kasih sayang orang tua kepada anaknya. Dari tema itu, nantinya dapat dikembangkan cerita yang menjelaskan bagaimana sayangnya orang tua kepada anaknya, bagaimana anak membalas kasih sayang dan lainnya.

Sehingga cerita jadi memiliki jalan cerita yang jelas

Tokoh

Dalam sebuah cerita dongeng untuk anak ada tokoh yang akan diceritakan dari awal sampai akhir. Baik itu tokoh utama yang akan membawa pesan sesuai tema cerita, ada juga tokoh pendukung sebagai pelengkap cerita.

Contohnya saja cerita kancil yang cerdik, ada tokoh kancil yang memiliki kemampuan mengelabui lawannya. Ada tokoh lawan dari kancil dan teman-teman kancil, sehingga cerita tidak menjadi membosankan.

Alur

Yaitu jalan cerita dongeng yang sebaiknya memang sudah dibuatkan konsepnya sejak awal, setelah teman ditetapkan. Alur ini akan menjadi penegas awal cerita, konflik, sampai ending yang diinginkan oleh penulis.

Amanat

Merupakan pesan moral dari sebuah cerita, yang mau disampaikan kepada siapapun yang membaca maupun mendengar cerita tersebut.

Amanat ini, biasanya dijelaskan dalam paragraf penutup agar pembaca bisa paham bahwa inti dari jalan cerita dongeng tersebut mengandung amanat tertentu. Bisa berupa pelajaran hidup tentang dilarang membenci, kegigihan untuk mencapai impian, dan masih banyak lagi.

Penokohan

Bukan sekedar tokoh saja yang dijelaskan, namun setiap tokoh juga digambarkan dengan karakteristik masing-masing. Tentunya akan sangat penting supaya anak bisa membayangkan langsung tokoh di dalam dongeng ketika penulis bisa menjabarkan bagaimana sifat hingga bentuk tubuhnya.

Misalnya tokoh si kancil, yang bisa berlari cepat, pandai berbicara dan mempengaruhi lawan bicaranya, tidak pernah marah, dan suka menolong siapa saja.

Ciri-Ciri Cerita Dongeng

Selain unsur wajib, ada juga ciri-ciri tertentu yang akan membedakan antara cerita dongeng untuk anak dengan cerita jenis lainnya. Apakah ciri tersebut?

  • Jalan ceritanya singkat
  • Kalimat awalnya memiliki ajakan untuk membayangkan sesuatu, contohnya pada suatu hari, pada zaman dahulu
  • Pengarangnya terkadang tidak dijelaskan secara gamblang
  • Memiliki dua tokoh sentral, satu menjadi tokoh baik dan satu lagi tokoh jahat
  • Ada banyak versi dari cerita tersebut, tergantung siapa yang membacakannya dan untuk apa dibacakan
  • Walaupun tokoh yang dijelaskan memiliki penokohan, namun karakter yang dijabarkan tidak terlalu rinci seperti penjabaran pada cerita berbentuk cerpen apalagi novel
  • Ada pesan moral yang dapat dipahami bahkan dijadikan pembelajaran oleh anak. Dimana pesan itu disampaikan pada bagian akhir cerita

5 Jenis Dongeng Populer

Hal yang juga perlu diketahui tentang sebuah cerita dongeng adalah jenis-jenisnya. Dari sekian banyak jenis, ada lima yang paling populer. Bahkan Anda juga mungkin pernah mendengar atau membaca salah satu atau beberapa diantaranya.

Jenis Dongeng Legenda

Cerita ini memiliki tema tentang sebuah kejadian di masa lalu yang kemudian dikenal sebagai cerita legenda. Misalnya tentang asal usul terbentuknya sebuah lokasi, kondisi alam, dan lainnya.

Contoh ceritanya adalah legenda sangkuriang, legenda tangkuban perahu

Jenis Dongeng Fabel

Adalah cerita dongeng yang paling disukai anak-anak sejak dulu sampai sekarang karena tokoh utama yang diceritakan kebanyakan binatang namun punya karakter dan watak manusia. Contohnya saja sosok kancil, semut, belalang, monyet, bahkan kura-kura.

Jenis Dongeng Mitos

Ada lagi jenis dongeng mitos, dimana ceritanya berkaitan dengan sebuah kepercayaan di daerah tertentu meskipun banyak penjelasan yang secara nalar tidak sesuai. Misalnya, berhubungan dengan mistis dan hal klenik.

Contohnya yaitu cerita tentang Wewe Gombel, Nyi Roro Kidul

Jenis Dongeng Parabel

Adalah cerita dongeng dengan nilai tersendiri di dalam ceritanya. Ada yang berisi nilai agama, sosial, moral yang dapat secara jelas dipahami dari jalan cerita yang ada.

Contohnya adalah cerita dongeng yang bagus tentang Malin Kundang, Batu Menangis, dan masih banyak lagi.

Jenis Dongeng Klasik

Merupakan jenis dongeng yang paling banyak diceritakan dari dulu sampai sekarang. Tema dan jalan ceritanya sederhana seperti tentang mewujudkan impian, cinta, suka duka hidup, dan sejenisnya.

Contoh dari jenis ini adalah cerita tentang Cinderella, Putri Tidur, Bawang Putih dan Bawang merah

Contoh Dongeng dan Pesan Moralnya

Sebenarnya banyak cerita dongeng untuk anak yang bisa dibaca langsung di internet, bisa juga dibeli bukunya di toko buku dengan grafis yang menarik. Tapi sebagai contoh, berikut ini salah satunya lengkap dengan pesan moral.

Monyet Si Pembual

Di sebuah hutan tinggal berbagai jenis hewan yang hidup rukun dan damai, kecuali seekor monyet yang suka membuat kerusuhan dan ingin menjadi penguasa. Hal ini membuat monyet sering diasingkan.

Pada suatu hari ada acara penentuan raja hutan, yang bisa diikuti siapa saja. Monyet tentu tidak mau ketinggalan, walaupun biasanya yang menang adalah harimau atau singa. Monyet merasa paling hebat dan mempersiapkan semua hal untuk acara kampanye.

Tibalah saat kampanye, harimau bercerita tentang kepandaiannya, singa juga menjelaskan hal yang sama. Lalu ada kudanil dan buaya yang sepertinya siap bersaing. Pada giliran monyet, dia sesumbar bisa membuat air meluap dan angin kencang.

Tentu semua orang kagum, sampai Harimau mempertanyakan kemampuannya itu dan minta pembuktian. Sontak monyet kaget karena dia sebenarnya hanya membual. Dengan wajah takut, dia mengajak warga hutan ke sungai. Dia pura-pura menggerakkan permukaan air agar meluap padahal itu tidak akan terjadi.

Melihat bualan monyet, warga akhirnya meninggalkan si monyet sendirian dan pemilihan raja hutan dimenangkan oleh singa.

Pesan moralnya adalah jangan hanya menceritakan omong kosong, karena orang tidak akan percaya tanpa adanya bukti.

Apakah Anda sudah paham tentang cerita dongeng untuk anak? Jika mau membuatnya sendiri juga mudah, tinggal penuhi unsur dan ciri-cirinya lalu Anda akan punya cerita dongeng yang bagus untuk dibagikan pada buah hati tersayang.

Editor: Jinan Vania Barizky