Fakta.id

Monopoli K-Pop: Mengapa Beberapa Fans Takut Tentang “SM with HYBE”

Atta Fakta - 04-03-2023 12:13
Monopoli K-Pop: Mengapa Beberapa Fans Takut Tentang “SM with HYBE”
Monopoli K-Pop: Mengapa Beberapa Fans Takut Tentang “SM with HYBE”

Siapa sih yang tidak mengetahui tentang persaingan antara SM Entertainment dan HYBE di industri KPOP.

Contents [ Buka ]

Berita terbaru tentang akuisisi HYBE saham di SM Entertainment telah mengirimkan gelombang kejut di industri K-Pop. Karena SM bukan label pertama yang bergabung dengan portofolio saham HYBE (dengan Pledis Entertainment dan Source Music juga menjadi bagian dari perusahaan multi-label), pengembangan terbaru ini telah menyulut kekhawatiran tentang penciptaan potensi monopoli di industri tersebut.

Tapi apa arti "monopoli" sebenarnya dalam konteks K-Pop, dan apa implikasinya bagi para fans dan seniman?

Monopoli K-Pop: Mengapa Beberapa Fans Takut Tentang “SM with HYBE”
Monopoli K-Pop: Mengapa Beberapa Fans Takut Tentang “SM with HYBE”

Monopoli adalah situasi di mana satu perusahaan atau entitas memiliki kontrol atas pasar atau industri tertentu. Ini berarti mereka tidak memiliki persaingan yang sebenarnya dan bahwa mereka dapat menetapkan harga dan membuat keputusan tanpa banyak konten.

Monopoli dapat memiliki banyak bentuk, mulai dari raksasa teknologi seperti Google dan Facebook hingga perusahaan minyak seperti ExxonMobil. Dalam beberapa kasus, monopoli bisa memberi manfaat bagi konsumen, karena perusahaan mungkin dapat memproduksi barang atau layanan dengan lebih efisien daripada setiap pesaing potensial. 

Perusahaan yang mendominasi pasar tertentu mungkin memiliki sumber daya yang lebih banyak, yang dapat memungkinkan mereka untuk mengurangi biaya atau berinvestasi lebih banyak dalam penelitian dan pengembangan produk dan layanan baru.

Namun, dalam situasi lain, monopoli dapat memiliki efek negatif pada konsumen dan pesaing. Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki monopoli atas produk tertentu, mereka dapat mengenakan biaya apa pun yang mereka inginkan untuk itu, karena konsumen tidak memiliki pilihan lain. 

Ini sering mengarah pada harga yang secara artifisial ditingkatkan dan kekurangan inovasi, karena perusahaan tidak memiliki insentif untuk meningkatkan produknya atau menawarkan fitur baru. 

Selain itu, monopoli dapat menekan persaingan dan mencegah perusahaan baru masuk ke pasar, yang dapat berakibat buruk bagi inovasi dan perkembangan.

Konsep monopoli tidak asing bagi Korea Selatan. Bahkan, ekonomi negara ini didominasi oleh chaebol - konglomerat besar dengan kekuatan dan pengaruh yang signifikan di industri mereka. 

Perusahaan terkenal seperti Samsung, Lotte, dan Hyundai adalah kekuatan besar di pasar Korea, dan pandangannya bervariasi.

Editor: Jinan Vania Barizky