Fakta.id

Terbuang dari Yamaha, Ini Fakta-fakta tentang Rossi yang Wajib Diketahui

Atta Fakta - 29-03-2023 11:45
Terbuang dari Yamaha, Ini Fakta-fakta tentang Rossi yang Wajib Diketahui
Terbuang dari Yamaha, Ini Fakta-fakta tentang Rossi yang Wajib Diketahui

Contents [ Buka ]

Dear Fakta Mania! Selamat datang di Fakta.id yang kali ini akan membahas fakta tentang terdepaknya Valentino Rossi dari skuat utama Yamaha oleh Fabio Quartararo dan Maverick Vinales. The Doctor, nama panggung Rossi harus merelakan nasibnya terbuang dari Yamaha.

Menurut informasi yang didapatkan tim Fakta.id, Yamaha sudah resmi mengeluarkan kontrak untuk Quartararo sebagai pebalap utama mereka di kelas MotoGP. Pebalap yang berasal dari Prancis ini akan dipinang selama 2 musim, yaitu 2021 hingga 2022 mendatang.

Yamaha mengumumkan perpanjangan kontrak Maverick Vinales terlebih dahulu, kemudian pengumuman kontrak Quartararo dilakukan satu hari setelahnya. Vinales juga sama dikontrak hingga 2022.

Alasan dari Yamaha untuk mengangkat Quartararo sebenarnya tidak mengejutkan karena pebalap tersebut sudah berhasil menunjukkan performa yang cukup apik di MotoGP 2019 kemarin. Quartararo diketahui bisa menyelesaikan musim kemarin di urutan kelima dengan 7 kali naik podium.

Mengenai Valentino Rossi yang masih belum diketahui nasibnya memang belakangan ini performanya sudah sangat menurun. Musim 2019 kemarin menjadi masa terburuk  The Doctor sejak hengkang dari Ducati. Mengenai kemana Rossi akan berlabuh selanjutnya, atau justru memutuskan untuk pensiun, semua masih tanda tanya besar.

FAKTA MENGENAI VALENTINO ROSSI

Berikut ini adalah beberapa fakta mengenai Valentino Rossi yang bisa kalian ketahui:

1. Menggunakan Nomor 46 Sepanjang Kariernya di MotoGP

Menggunakan Nomor 46 Sepanjang Kariernya di MotoGP

Sejarah panjang nomor 46 merupakan berawal dari tahun 1992, saat Rossi masih menjalani debutnya di Sirkuit Misano untuk mengikuti ajang Italian Minibike Endurance Champion, tepatnya pada bulan November 1992.

Saat itu, motor Aprilia 125 yang digunakan oleh Valentino Rossi, Marco dan Maurizio menggunakan nomor 46. Mereka memutuskan untuk menggunakan nomor 46 lantaran merasa kagum dengan seorang pebalap Grand Prix asal Jepang yang memakai nomor 46.

"Saya tidak ingat namanya, tapi dia (pebalap asal Jepang) begitu hebat karena mampu melakukan gerakan-gerakan yang membuat penonton berdebar-debar," ungkap Rossi.

2. Juara 9 Kali di Grand Prix World Championships


Sejak mengawali kariernya di ranah pebalap profesional di tahun 1996, Valentino Rossi berhasil memenangkan Juara Grand Prix World Championships sebanyak 9 kali. Ini merupakan pencapaian yang sampai sekarang masih menjadi prestasi tak terkalahkan. Nama Valentino Rossi akan terus melegenda sampai kapanpun di dunia MotoGP.

Baca juga: ( Petinggi Sunda Empire Ngontrak, Segini Fakta Harga Sewa Rumah Kontrakan di Bandung)

3. Pernah Patah Kaki di Tahun 2010

Pernah Patah Kaki di Tahun 2010


Pada tahun 2010, nasib malang menimpa Valentino Rossi saat harus mengalami patah kaki saat menunggangi motor bernomor 46 miliknya. Mulai dari sinilah sepertinya performa dari Valentino Rossi berkurang.

4. Rossi punya adik tiri yang Bertanding di Moto2 untuk Sky Racing Team by VR46

Rossi punya adik tiri yang Bertanding di Moto2 untuk Sky Racing Team by VR46


Tidak banyak yang mengetahui bahwa Valentino Rossi mempunyai seorang adik yang juga merupakan pebalap profesional. Luca Marini namanya, adik tiri dari Valentino Rossi yang bertanding di Moto2 untuk Sky Racing Team by VR46.

5. Aprilia menjadi Titik Awal Puncak Kariernya

Aprilia menjadi Titik Awal Puncak Kariernya


Rossi diketahui memang berasal dari Aprilia, namun kariernya baru melesat pada waktu tahun 1996-1997 terutama pada tahun 1997 ketika Rossi berhasil menjadi juara. Mulai dari sinilah cerita seorang legenda dimulai.

6. Rossi banyak menghabiskan Kariernya di Yamaha

Rossi banyak menghabiskan Kariernya di Yamaha


Terhitung mulai dari tahun 2004, Valentino Rossi telah bergabung dengan Yamaha hingga sekarang, hanya pernah hengkang 2 tahun ke Ducati pada tahun 2011 dan 2012.

Editor: Jinan Vania Barizky