Fakta.id

5 Fakta Permohonan Maaf Raja Willem karena Aksi Kekerasan usai Proklamasi

Atta Fakta - 10-03-2020 10:30
5 Fakta Permohonan Maaf Raja Willem karena Aksi Kekerasan usai Proklamasi
5 Fakta Permohonan Maaf Raja Willem karena Aksi Kekerasan usai Proklamasi

Contents [ Buka ]

Permintan maaf dari Raja Belanda, Willem Alexander menjadi sorotan karena ternyata Raja Willem tak minta maaf atas kekerasan saat masa penjajahan, melainkan untuk yang terjadi setelah proklamasi.

Apa fakta-fakta yang bisa diungkap?

1. Dijajah 3,5 Abad

Seperti diketahi secara luas bahwa Belanda sempat menjajah Indonesia selama kurang lebih 350 tahun. 

2. Kerusuhan

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, masih saja terjadi peperangan dengan pihak Belanda yang biasa disebut dengan istilan Agresi Militer I dan Agresi Militer II.

"Di tahun-tahun setelah diumumkannya Proklamasi, terjadi sebuah perpisahan yang menyakitkan dan mengakibatkan banyak korban jiwa. Selaras dengan pernyataan pemerintahan saya sebelumnya, saya ingin menyampaikan penyesalan saya dan permohonan maaf untuk kekerasan yang berlebihan dari pihak Belanda di tahun-tahun tersebut," kata Raja Willem.

3. Terjemahan

Pidato dari Raja Willem itu kemudian disampaikan dalam bahasa Inggris dan diterjemahkan oleh Protokol Setpres.

"Saya melakukan ini dengan kesadaran penuh bahwa rasa sakit dan kesedihan bagi keluarga-keluarga yang terdampak masih dirasakan sampai saat ini," sambung Raja Willem.

4. Hubungan Erat

Ia melanjutkan bahwa hubungan antara Belanda dan Indonesi telah terjadi dengan sangat erat. Ada beberapa kerjasama di beberapa bidang, diantaranya pendidikan.

"Banyak orang di Belanda merasakan ikatan yang kuat dengan Indonesia. Sungguh membahagiakan bahwa, sebaliknya, semakin banyak generasi muda Indonesia menunjukkan minat ke negara kami. Ini terlihat dalam jumlah mahasiswa dan mahasiswi yang datang untuk belajar di Belanda. Terlebih, ini juga terlihat dalam jalinan kerja sama erat antara kedua negara kita dalam bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, pengelolaan air, perlindungan alam dan iklim," katanya.

5. Pererat Hubungan

Jokowi pun menanggapi bahwa akan mempererat hubungan antara Belanda dan Indonesia.

"Kunjungan baginda akan dicatat oleh sejarah sebagai kunjungan yang bersahabat, produktif, menatap masa depan, tanpa harus melupakan sejarah masa lalu," kata Jokowi.

Editor: Jinan Vania Barizky

TAGS